Rabu, 05 Desember 2018

Gempa Padang 2009

Gempa yang terjadi beberapa tahun yang lalu itu masih meninggalkan sisa-sisa kekhawatiran di mata masyarakat Sumatera Barat. Gempa yang terjadi pada kedalaman 81 km dan berada lebih dekat dengan pantai Padang dibandingkan zona subduksi sebelah barat Mentawai ini cukup mengguncang bangunan di Sumatera Barat, yang seperti halnya bangunan di Indonesia lainnya, tidak cukup kuat untuk menahan gempa. 

Lalu, apakah gempa tersebut merupakan yang selama ini dikhawatirkan oleh para peneliti akan mengguncang wilayah Sumatera Barat, Mentawai dan sekitarnya, atau dengan kata lain gempa besar berpotensi tsunami yang selama ini diprediksikan?
Gambar disamping menunjukkan area yang telah sobek (rupture) akibat gempa yang terjadi di jalur subduksi sepanjang Sumatera. Misalnya akibat gempa Aceh 2004, gempa Nias 2005 dan gempa Bengkulu 2007. Gambar tersebut menunjukkan adanya area yang belum rupture di sekitar Sumatera Barat.
Gambar.  Rupture akibat gempa Sumatera (Sumber: http://www.tectonics.caltech.edu/outreach/highlights/sumatra/what.html)

Apabila terjadi gempa yang dapat merobek seluruh area yang belum sobek ini, maka diperkirakan gempa tersebut dapat mencapai magnitudo 8 - 9 SR. Sebuah simulasi tsunami memperkirakan pencapaian tsunami hingga  20 km dari pinggir pantai Padang setinggi 2 m. Namun itu adalah kemungkinan apabila hanya terjadi satu kali gempa besar, lain halnya apabila sobeknya area tersebut terjadi secara 'cicilan' oleh gempa-gempa kecil, sehingga dapat mengurangi potensi gempa besar tersebut.
Pernyataan ini juga diperkuat dalam paper McCloskey. Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada potensi gempa besar dan terjadinya tsunami di daerah Mentawai dan Sumatera Barat.
Gambar. Lokasi episenter, mekanisme fokus, besar coupling dan Coulomb stress (akumulasi energi) pada gempa Sumatera 2009 (McCloskey et al, 2010)

 Gambar. Lokasi Gempa Sumatera 2009 (Sumber: USGS)

Lokasi 99.867°E, 0.720°S
Kedalaman Fokus 81 km
Waktu Kejadian 30 September 2009, 10.16 UTC
Magnitudo 7.6
Intensitas VII
Mekanisme Sesar Sesar naik (Intraplate)
Tsunami -
Jumlah Kematian 1,115 meninggal
2,902 luka
Sumber: Wikipedia

Zona subduksi adalah zona pertemuan dua lempeng, dimana salah satu lempeng memiliki densitas yang lebih berat, sehingga terjadi penunjaman terhadap lempeng yang densitasnya lebih ringan. Zona subduksi biasa terjadi pada pertemuan lempeng Samudera Hindia terhadap lempeng benua Eurasia (Sumateran Megathrust). Kemudian apabila dilihat dari lokasi gempa tersebut terhadap jalur subduksi sendiri, gempa tersebut tidak berada pada zona Wadati-Benioff (sepanjang jalur subduksi atau perbatasan lempeng). Maka gempa ini disebut dengan gempa intraplate atau terjadi di dalam lempeng, bukan di perbatasan (interplate).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PyGMT: Download Data Katalog Gempabumi

Sebelum melakukan visualisasi, terlebih dahulu kita melakukan download data katalog gempabumi yang dapat diambil dari beberapa agensi. Beber...