Rabu, 05 Desember 2018

Gempa Kobe 1995

Salah satu gempa yang merusak dalam catatan sejarah adalah gempa yang terjadi di Kobe (Hanshin), Jepang. Gempa ini terjadi pada tanggal 7 Januari 1995 pukul 05:46 (JST). Meskipun magnitudonya hanya 6.9 SR, namun gempa ini berlokasi di kedalaman 18 km di barat daya kota Kobe, tepatnya di Selat Akashi yang memisahkan pulau Honshu dan pulau Shikoku (Awaji Island). Korban yang tercatat USGS antara lain 5502 kematian dan 36.896 luka2. Banyaknya korban juga disebabkan oleh terjadinya pemadaman listrik, semburan api dan air serta tekanan bangunan terhadap tanah.

 Gambar. Lokasi Gempa Kobe 1995 (Sumber: USGS)

Lokasi 135.018°E, 34.583°N
Kedalaman Fokus 17.6 km
Waktu Kejadian 17 Januari 1995, 20.46 UTC
Magnitudo 6.9
Intensitas Shindo 7
Mekanisme Sesar Sesar geser (Dextral)
Tsunami -
Jumlah Kematian 5,502–6,434 meninggal
36,896–43,792 luka
Sumber: Wikipedia

Jepang merupakan wilayah pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Laut Filipina dan lempeng Pasifik. Gempa Kobe sendiri terjadi akibat penunjaman lempeng Laut Filipina terhadap lempeng Eurasia (Palung Nankai). Sesar yang bergerak akibat gempa tersebut adalah sesar Nojima (Awaji Island), yang menunjukkan pergerakan geser ke kanan (right-lateral strike-slip) sepanjang 9 km dengan besar pergeseran 1,2 - 1,5 m. 

Gambar. Kiri: Perbatasan lempeng di sekitar Jepang (Sumber: https://sites.google.com/site/thehumanitiesempanadas2/management-of-earthquakes-in-japan)
Kanan: Sesar menganan Nojima yang ditunjukkan akibat gempa Kobe (Sumber: https://home.hiroshima-u.ac.jp/kojiok/nojimaeq.htm)

Kemudian, batuan yang berada di bawah permukaan daerah sekitar Kobe merupakan sedimen aluvial yang mengandung fluida. Meskipun bangunan di Jepang sudah memenuhi standar Building Code, namun akibat batuan bawah tanahnya yang lunak, bangunan-bangunan di Jepang mengalami keruntuhan akibat likuifaksi (infiltrasi cairan dalam tanah sehingga menyebabkan batuan menjadi lunak, sehingga fondasi bangunan tidak kuat menopang, akibatnya batuan tertarik ke dalam tanah). 

Menurut paper yang dibuat oleh Zhao et al yang dimuat jurnal Science Tomography of the Source Area of the 1995 Kobe Earthquake : Evidence for Fluid at the Hypocenter, lokasi hiposenter gempa ini sendiri berada pada wilayah yang mengandung fluida.

Misal dari cross section dibawah, dari seismisitas yang diperoleh dari mainshock dan aftershock mulai dari magnitudo 1.5 dari sesar Nojima (A) hingga sesar Suwayama (B). Poisson' ratio (rasio gelombang P dan S yang menunjukkan batuan semakin rigid apabila angka Poisson' ratio nya makin kecil) berwarna kuning menunjukkan harga yang semakin besar. Lokasi sekitar hiposenter (bintang) menunjukkan angka Poisson' ratio yang besar, artinya bahwa daerah tersebut banyak mengandung fluida.

Gambar. Cross section gempa Kobe 1995 (Zhao et al, 1996)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PyGMT: Download Data Katalog Gempabumi

Sebelum melakukan visualisasi, terlebih dahulu kita melakukan download data katalog gempabumi yang dapat diambil dari beberapa agensi. Beber...